Masjid kecil berkubah kuning, berdiri kokoh seakan menantang gedung-gedung di sekitarnya yang bediri megah menjulang tinggi mencakar langit.
Inilah kenyataan yang terjadi di sekitar kita sekarang, cerita ini bukan saja terjadi di dalam sinetron namun ini realita dalam kehidupan kita. Mungkin hampir seluruh mahasiswa sekitar jalan Willem Iskandar tahu keberadaan masjid ini, masjid Nurul Hidayah berkubah kuning di tengah ilalang diantara ruko-ruko bergaya arsitertur Turki komplek MMTC. Sepintas mata kita mungkin sering mengarahkan pandangan kepadanya ketika melintas. Namun pernahkah terpikir di benak kita untuk singgah sebentar mendirikan shalat kemudian mencari tahu jauh latar belakangnya. Rasa penasaran yang begitu besar membawa Dinamika menyempatkan diri mencari lebih dalam tentang masjid yang berdiri sendiri di tengah ilalang ini.
Masjid inilah yang menjadi korban layaknya seperti dalam sinetron yang dijelaskan diatas. Masjid ini hingga sekarang dalam sengketa oleh pihak MMTC yang ingin membongkarnya menjadikannya ruko-ruko. Fenomena yang menggugah nurani kita semua. Demi kepentingan sekelompok orang yang mengharapkan materi mereka kehilangan akal dan keimanan. Betapa tidak, padahal masjid itu nantinya tanpa harus dibongkar dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar, misalnya warga muslim yang tinggal di ruko MMTC dan terkhusus mahasiswa yang kos disekitarnya. Namum pengusaha bermata sipit pengelola MMTC sangat berambisius untuk membongkar masjid ini dengan alasan memindahkanya dan mengganti rugi dengan harga lebih dari 300 Juta. Berbagai hal telah mereka lakukan dengan cara mencoba memutus aliran listriknya kemudian interpensi dan rayuan dari debt collector MMTC kepada BKM Nurul Hidayah. Namun dengan keteguhan yang semata-mata karena Allah pihak BKM tetap mempertahankanya, bersama para mahasiswa sekitar mereka siap untuk memperjuangkan masjid ini. Sebgaiman keterang yang dikutip dari Sofyan salah seorang mahasiswa penjaga masjid kalau mereka siap untuk mempertahankan masjid, dengan alasan ini adalah rumah Allah, dan juga letak masjid yang strategis buat para orang yang hendak shalat, terlebih jika gedung serba guna telah selesai tidak menutup kemungkinan kalau juga masjid memiliki fungsi strategis bagi yang hendak melaksannakan ibadah. Masjid juga sering dipenuhi jamaah setiap shalat lima waktu. Hal serupa juga di tambahkan Hakim salah seorang mahasiswa sekitar, kalau peranan masjid sangat memiliki guna yang besar. Ia juga menambahkan diharapka mahasiswa juga sekitar dapat ikut membantu mereka dalam mempertahankan masjid dengan cara meramaikan masjid setiap jum’atnya. Minimal 2 kali seminggu menyempatkan waktu shalat disana.
Dukungan juga tidak hanya dari kalangan warga sekitar namun juga dukungan dari Forum Umat Islam (FUI) Sumatera Utara, FPI kota Medan, MPI kota Medan juga dari berbagai elemen ormas lainya. Semangat mempertahankan rumah Allah ini diharapkan juga datang dari kalangan mahasiswa islam sekitar jalan Williem Iskandar. Terkhusus dukungan dari pihak mahasiswa IAIN SU yang diharapkan menjadi pelopor utama pembelaan. (Syahri)
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda..?