rss

Labels

About Me

Foto saya
Ialah organisai Intra kampus IAIN SU yang bergerak dalam bidang jurnalistik, LPM (Lembaga Pers Kampus) sebagai wadah tempat para Mahasiswa/i IAIN SU menyalurkan kreasi,inspirasi dan apresiasi yang gemar, tertarik dan berbakat dalam bidang Jurnalistik, Tulisan, photografi, sastra dll.yang tertuang dalam bentuk Tabloid yang setiap caturwulan sekali di terbitkan, didirikan pada Tahun 1993 Sekretariat : kampus II IAIN SU. Gedung AULA Lantai I

Sabtu, 31 Juli 2010

AKU TAKUT MENGATAKANNYA


C
I
N
T
A

SUlit bagiku mengatakannya,
tanpa keberanian,
tanpa kekerasan,
tanpa kesejukan,
tanpa semua yang ada...

Aku takut mengatakannya,
karena semua serba
BERSALAH

sampai sekarang, mana yang benar..!
Uraikanlah itu....kalau sanggup
AKU BERANI MENGATAKANNYA

(ozan-the rain boy)

Kamis, 01 Juli 2010

CINTA


Oleh : Sulaiman Ariga (Jurusan AS-B Fakultas Syariah)

"Cinta seperti matahari, ia tetap bercahaya. Walau malam menjelma, cahayanya pada bulan tetap menerangi terkaadang ia juga gerhana tetapi akan kembali jua kecerahannya.

Cinta adalah santapan jiwa. Jiwa tanpa cinta bagai rumah yang kosong. Cinta tanpa menjiwai bagai layang-layang putus tali.

Cintu adalah buta…cinta tidak mengenal usia, paras rupa, mahupun kekayaan dan harta karun, tetapi dari keikhlasan dari hati setiap insan antara satu sama lain.

Tidak semua orang yang engkau cintai, mencintaimu dan sikap ramahmu kadang kala dibalas dengan sikap tidak sopan. Jika cinta suci tidak datang daripada tabiatnya, maka tidak ada gunanya cinta yang dibuat-buat.

Sayang tidak bermaksud cinta. Suka tidak serasi dengan cinta. Kagum tidak bererti cinta. Bangga tidak semestinya cinta. Cinta adalah CINTA .

Cinta itu seperti sinar matahari, memberi TANPA mengharap kembali. Cinta itu seperti sinar matahari, TIDAK MEMILIH siapa yang ia sinari. Cinta itu seperti sinar matahari yang MEMBERI KEHANGATAN DI HATI..

Cinta umpama 'treasure hunt'. Cita cita dan tujuan kita satu untuk menuju ke penamat yang paling mengembirakan. Namun di dalam perjalanan kita akan menghadapi berlbagai rintangan dan cabaan. Andainya tidak mampu meneruskan, kita akan tersungkur dan hadiah utamanya akan di kemas oang lain. Tetapi tak usahlah kecewa. Walaupun hadiahnya tidak kita perolehi, tetapi keseronokannya kita sudah rasa. Jadi bercintalah sepenuh hati. Namun jangan letakkan harapan terlalu tinggi.

Kekecewaan terlalu pahit untuk ditelan, terlalu payah untuk dilupakan namun dalam cinta pasti akan merasai kecewa dan dikecewakan walau bukan itu maklumat dalam setiap percintaan.
Kadang kala orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cintanya padamu kerana orang itu takut kau berpaling dan menjauhinya. Dan bila dia suatu masa hilang dari pandanganmu….kau akan menyedari dia adalah cinta yang tidak pernah kau sedari….
Cinta suatu yang indah, cinta boleh buat kita gundah, cinta buat hati berdarah dan cinta jua boleh membawa kekesalan yang tak sudah.

Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba
jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup
jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi
jika kamu masih tidak dapat melupakannya."

"Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang,
sejam untuk menyukai seseorang
dan sehari untuk mencintai seseorang
tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang."

"Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu,
tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang
dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya."

"Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup,
pintu yang lain dibukakan.
Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada
pintu yang tertutup sehingga tidak melihat
pintu lain yang dibukakan bagi kita."

"Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya,
sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
Jangan pula tertarik kepada kekayaannya,
karena kekayaan dapat musnah.
Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum,
karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah."

BY : SULAIMAN

Carut Marut Parkir Kampus


Oleh Muhammad Syahri


Budaya disiplin merupakan cerminan bangsa ini, menerapkan hidup disiplin dalam setiap lini kehidupan menjadi salah satu anak tangga menuju kesuksesan. Begitulah petuah dari guru semasa kita duduk di sekolah dasar dalam pelajaran pendidikan moral dan pancasila. Namun nilai-nilai kedisiplinan yang dulu selalu ditanamkan oleh guru semasa menempuh pendidikan lambat laun mulai luntur di dalam dada anak bangsa ini. Masyarakat terkesan acuh dalam berbudaya disiplin. Ini terlihat dari ketidak teraturan masyarakat dalam memarkirkan kendaraanya. Tamsilan ini cukup sederhana untuk menilai budaya disiplin masyarakat namum ini menjadi hal yang dasar terlihat dalam kehidupan bermasyarakat.

Coba saja kita lihat di jalan-jalan protokol ibu kota, kendaraan terparkir carut marut tanpa aturan, baik itu mobil maupun sepeda motor. Hingga jalanan trotoar yang menjadi hak pejalan kaki ikut terpakai oleh lahan parkir. Betapa minimnya nilai disiplin dalam masyarakat kita terkhusus untuk masalah disiplin dalam parkir kendaraan. Dan inilah dilema yang terjadi di kamus intelektual muslim IAIN SU. Sejauh mata memandang yang terlihat hanya tumpukan kendaraan berparkir semeraut. Baik itu mobil para dosen maupun kendaraan milik mahasiswa sendiri. Ketidak teraturan parkir kendaraan baik dosen dan mahasiswa terkesan rendahnya nilai disiplin. Padahal islam sendiri mengajarkan untuk hidup disiplin dan teratur. Iwan Syahputa salah seorang mahasiswa Fakultas Syariah ketika ditanya pendapatnya mengenai masalah ini mengaku risih dengan parkir di IAIN SU yang tidak teratur dia juga menambahkan padahal pihak biro telah menyediakan tempat parkir namun penyusunan kendaraan saja tidak rapi sehinnga tidak teratur dan carut marut. Hal ini juga di tambahkan oleh Mhd Ihsan mahasiswa Fakultas Tarbiyah, ia menambahkan kalau masih banyak mahasiswa dan dosen parkir di tempa yang bukan semestinya, mungkin di karenakan oleh lokasi IAIN SU yang terlau kecil.

Inilah menjadi salah satu dilema kampus intelektual muslim negeri di Sumatera Utara, memang dianggap sepele namun jika dibiarkan terus menerus hal seperti ini akan membuat malu kampus kita sendiri terhadap tamu yang datang. Semoga kedepan kita semua bisa beri perubahan dan semua dimulai dari diri kita sendiri.